selamat datang di blog saya : DHARMA PUTRA. mari berbagi cerita... ada cerita, ada kehidupan...

Cari Blog Ini

kebulatan tekad, semangat dan berani menghadapi tantangan hidup, membuatnya siap untuk memulai usahanya ini


Wanita berjilbab,26 tahun, lulusan IPB, jurusan Teknik Industri Pertanian, pekerja keras, tidak gampang menyerah, itulah Uni Devi. Saya memanggilnya Uni, karena beliau kakak dari teman akrab saya ketika SMA, dan saya sering berkunjung ke rumahnya.  Sehingga sudah cukup akrab dengannya.
Kali ini, saya ingin bercerita mengenai Uni devi, yang menurutku sosok yang berani, supel dan visioner. Menginspirasi? Ya itu pasti. J

Uni Devi, selalu menyiapkan perencanaan yang matang dalam setiap menjalani hidupnya.  Termasuk keberaniannya mendirikan toko/outlet di salah satu lokasi strategis kota Bandar Lampung. Keberaniannya mendirikan toko ini, patut diacungi jempol. Selain kondisinya yang masih hamil, dan keadaan ekonomi yang biasa saja, tidak menjadi halangannya untuk memulai menjalankan usahanya itu. Dengan profesi sebagai manajer di Toyota manufacturing di karawang, bekasi dan bersuamikan pekerja sebagai manajer Daihatsu di karawang,  baginya menjalankan usaha ini, memang bukan perkara mudah, namun berkat tekad yang bulat dan  dilandasi semangat untuk maju, dan keberanian menghadapi tantangan hidup membuatnya yakin untuk memulai usahanya ini.

Medirikan toko/outlet baru, apalagi di lokasi strategis, tentu dibutuhkan modal yang besar.  Uni Devi menyadari akan hal itu. Setelah ditanya, mengenai pendanaan ini, Uni Devi menjawab bahwa pendanaannya diperoleh dari penjualan saham (kepemilikan) tapi khusus dijual kepada saudara terdekat. Sehingga profit sharingnya lebih mudah dan lebih gampang karena memiliki unsur kekeluargaan.
Selama menjalankan usahanya, Uni devi selalu berusaha melibatkan anak yatim. Mulai dari para pekerjanya yang rata-rata anak yatim.  Selain itu, setiap ada keuntungan yang diperoleh, slalu ada bagian yang disisihkan untuk dibagikan kepada anak yatim. Menurut Uni Devi, hal ini dilakukan karena selama kita niat membantu kepada saudara kita yang kurang beruntung, tentu Allah juga akan membantu kita. Menurutnya pula, doa anak yatim itu dahsyat,  pasti terkabul, sehingga jika mereka mendoakan kita, insya allah akan mengandung keberkahan. 

Walau masih baru berdiri (sampai sekarang baru minggu keempat),  the House of shasmira, toko yang khusus menjual busana muslim terletak di daerah jalan Zainal Abidin PagarAlam, Bandar Lampung, sudah menghasilkan omset sesuai target yang diharapkan. Apalagi ketika mulai berdirinya, banyak sekali dihadiri oleh pengunjung, dan menghasilkan omset yang melebihi target yang ditetapkan.
Uni devi berujar, bahwa bisnisnya tidak perlu muluk-muluk, yang terpenting bisa bertahan menghadapi persaingan bisnis,  dia berkeyakinan bahwa bisnis dibidang islami yang bersifat syair, tidak bakal hancur walau ada bisnis yang lebih hebat karena kalau kita bisnis di bidang itu,InsyaAllah akan dibantu olehNya.
 dan yang patut dia syukuri bahwa hal yang dia jalankan ini, tidak semata mencari keuntungan namun juga ada misi lain yaitu menyiarkan syariat Islam, dan itu membuatnya senang dan bangga dengan bisnis yang dijalankannya ini.

senin 15 nov

"Ketika rasa kemanusiaan berbenturan dengan hak orang lain, mana yang kamu pilih?" tanya dosen etprof padaku.
aku pun terdiam termasuk kawan-kawanku yang lain, selama hampir 2 menit kami belum juga ada yang berani menjawab. kemudian dosenku itu memberikan contoh yang lebih spesifik supaya kami lebih mudah memahami.
"ada  sebidang tanah, milik orang lain, namun di lahan itu banyak pedagang-pedagang kaki lima yang berjualan di sana, sudah lebih dari puluhan tahun mereka berjualan di situ, dan tidak ada tempat lain bagi pedagang-pedagang itu untuk mengais rejeki memenuhi kebutuhan hidupnya.  Di lain pihak, pemilik lahan itu ingin membangun rumah di atas lahan itu. jika anda menjadi pengambil keputusan akan hal ini, mana yang anda bela? si pemilik lahan atau pedagang itu? jika anda membela si pemilik lahan, maka akan banyak pedagang yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaliknya jika anda membela si pedagang, sama saja anda mendiamkan hak orang lain. mana yang anda pilih ?"

sontak, pertanyaan itu menyulitkan bagiku dan kawan-kawanku. 

Sepenggal cerita yang saya alami hari senin beberapa hari yang lalu, yang mungkin cerita ini dapat kita kupas lebih dalam dan maknai isinya.

PERASAAN
Berbicara rasa kemanusiaan, tentu tidak bisa lepas dg suara hati. apalagi rasa itu menyangkut dg orang banyak dan keberlangsungan hidupnya. Setiap manusia pasti memiliki rasa kemanusiaan, tak pantas jika disebut manusia jika tidak memiliki rasa itu. Mengapa? Karena setiap manusia layak untuk dihargai dan memilik hak yang sama untuk hidup, belum pernah pula saya mendengar adanya rasa kebinatangan dan ketumbuh-tumbuhan, kalaupun ada, bisa coba jelaskan?

LOGIKA.
Salah adalah salah, dan benar adalah benar. Jika kita bicara hal ini, maka mutlak adanya, bahwa kebenaran itu tidak dapat dinomorduakan. Seseorang yang jelas-jelas salah, pantas untuk menerima “hukuman” dan sebaliknya tak pantas jika seseorang yang memang benar, justru kita salahkan. Apalagi menyangkut hak orang lain. 

Lantas, Jika kedua itu berbenturan, manakah yang kita pilih? 
 
Suatu pertanyaan yang sulit untuk kita pilih, apalagi jika kita harus melepaskan salah satu pilihan tersebut. Sangat kurang bijak jika kita memilih logika saja, atau perasaan saja, yang justru mungkin berakibat bukannya memberikan solusi malah akan menimbulkan masalah baru dan bisa saja masalah baru itu menjadi lebih besar.

ISTAFTI QALBAK
ya Istafti qolbak begitulah sabda Rasulullah saw yang artinya bertanyalah pada hati nuranimu. Mungkin itu untuk menjawab pertanyaan diatas. Dan itu benar dan pernah saya alami. Bertanya kepada hati nurani, tentu suatu pemecahan yang tepat, karena, hati nurani itu selalu jujur, dan dengan begitu kita dapat mempermainkan dua hal itu dengan baik.

Kembali ke cerita awal....
kami pun tetap terdiam. Dengan berbagai untaian kata dan kalimatnya, dosenku itu berupaya agar kami bisa menemukan jawabannya. Hingga perkuliahan selesaipun, banyak dari kami yang tetap memilih diam, karena hal itu sangat sulit untuk dijawab. Perkuliahan selesai, kami pun bergegas keluar ruangan dan banyak dari kami yang bergegas ke masjid karena setengah jam sebelumnya, adzan telah berkumandang dg merdunya.. ada sebuah tanda tanya dalam diri, mana yang harus ku pilih? Sejenak ku menarik napas dan melupakannya dan bergegas ke masjid, dan ketika itu pula ku lihat ke atas langit, oh betapa indahnya langit biru itu, Maha besar Sang penciptanya....

Twitter

Mengenai Saya

bintaro, jakarta selatan, Indonesia
Dharma Putra @darmadp

Total Tayangan Halaman

toko baju & busana wanita

Pengikut